Sunday, June 26, 2016

Big Iftar dan Ramadan Under Stars

SABTU, 27 JUNI 2015
Cerita ke-9 dalam seri Ramadan Down Under

The University of Queensland (UQ) terbilang sangat menjunjung kebebasan menjalankan keyakinan dan berusaha mewujudkan kerukunan dan saling pengertian antarpemeluk agama.  Selain menyediakan ruang ibadah di Multifaith Chaplaincy Centre (MFC), universitas ini juga tidak segan-segan memperkenalkan tradisi penganut Islam di kampus kepada para pemeluk agama lainnya.

Di bulan Ramadan, ada dua agenda yang menghadirkan upaya ini, yakni Big Iftar (buka puasa besar-besaran) oleh MSAUQ (Muslim Students Association at UQ) dan Ramadan Under Stars oleh UQ Union (induk organisasi kemahasiswaan).  Kalau Big Iftar diusung di halaman MFC maka yang belakangan digelar di Forgan Smith Lawns, yakni padang rumput depan gedung utama, Forgan Smith Building.

Kedua acara ini dimaksudkan sebagai ajang berbagi pengalaman mengenai tradisi dan praktik yang umum dilakukan selama Ramadan oleh komunitas muslim di UQ dan seluruh dunia pada umumnya sehingga diharapkan akan tercipta rasa saling mengerti dan menghormati.

Ramiz dan kawan-kawan dari Pakistan tengah berbagi pengalaman tentang Ramadan pada acara Ramadan Under Stars.

Sejak petang pukul 16.30, beberapa tenda sudah berdiri di Forgan Smith Lawns.  Di bawah naungannya berdiri beberapa gerai informasi mengenai Islam dan Ramadan.  Ada juga anjungan yang menyediakan makanan cuma-cuma untuk buka puasa seperti kurma dan minuman manis.  Makanan berat disusulkan kemudian.  Tikar terpal juga ikut digelar sebagai alas duduk buat ngobrol-ngobrol dan makan.

Sesiapa saja disambut hangat bergabung dalam keriaan ini, merasakan suasana berbuka puasa bersama dan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang Ramadan. Para pengunjung juga dapat menyaksikan bagaimana orang-orang Islam mengerjakan shalat sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada sang Pencipta.  Tak hanya satu dua jam, acara ini digelar hingga pukul 9 malam.

Mengenai bagaimana teman-teman yang beragama lain turut merasakan atmosfer Ramadan, Anita bercerita bahwa beberapa temannya yang berasal dari Mongolia, Filipina, dan Singapura ikut berbuka puasa di MFC Big Iftar.  Mereka hendak merasakan aura kebahagiaan walaupun siangnya tak turut merasakan lapar dan dahaga.  Teman yang dari Mongolia itu bahkan turut berpuasa setengah hari sembari berargumen bahwa selama berpuasa terjadi detoksifikasi dalam aliran darahnya sehingga wajahnya tak lagi berjerawat.  Aku sendiri terbebas dari sakit maag setelah menjalani puasa Ramadan dikombinasikan dengan obat maag sesuai anjuran.
Mengenai hubungan antara puasa dan kesehatan ini, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.”

BERSAMBUNG ke Cerita ke-10 Soto Betawi di bukber IISB
dalam seri Ramadan Down Under

2 comments:

Unknown said...

asyik yah kak, berbeda agama tapi saling pengertian

Suryadi van Batavia said...

Iya, alhamdulillah. Walaupun isu islamofobia dan rasisme kadang terdengar, tapi tidak pernah ada kejadian besar yang mengusik kerukunan.