Friday, July 1, 2016

Migrasi bukber MFC

SENIN, 13 JULI 2015
Cerita ke-14 dalam seri Ramadan Down Under

Seperti biasa, menjelang matahari terbenam, para brothers menghamparkan tikar-tikar plastik di halaman musala UQ MFC.  Tepat saat Brother Lukman mengumandangkan adzan, kami menikmati beberapa butir kurma dan teh manis sebagai makanan kecil pembuka puasa yang sering disebut takjil walaupun sebenarnya takjil itu adalah “mempercepat (menyegerakan) berbuka puasa”. Beberapa menit kemudian shalat maghrib dilangsungkan dalam suasana yang khusyu dan khidmat.

Selesai shalat kami keluar lagi untuk menikmati santapan seperti biasa.  Namun rupanya cuaca sedang tak bersahabat.  Hembusan angin musim dingin kian menurunkan permukaan air raksa di bilah termometer.  Mungkin ada sekitar 10 derajat celsius.  Udara malam itu tak layak lagi menemani jamaah makan dan minum.

Brother Ismail meminta kami memindahkan acara buka puasa ke dalam musala.  Tikar-tikar yang sudah digelar di pelataran MFC digulung kembali.  Kami bermigrasi ke dalam musala yang lebih hangat.  Lembaran plastik tipis dihamparkan ke atas karpet musala untuk mengantisipasi tumpahan kuah kari.

Bukber di MFC pindah dari halaman ke dalam musala.

Maka pekan terakhir Ramadan ini acara buka puasa di UQ MFC akan terus digelar dalam ruangan musala hingga malam takbiran tiba.  Berpuasa itu menyehatkan tetapi buka puasanya juga harus perhatikan kesehatan.

BERSAMBUNG ke Cerita ke-15 Sate kambing dan ketupat instan
dalam seri Ramadan Down Under

No comments: